TINDAKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN
Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan
muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana
terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya
terjadi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan (need
activation, Engel, Blackwell, dan Miniard, 1995).
a.
Waktu
Waktu
akan mendorong pengenalan kebutuhan lain yang diinginkan konsumen. Usia
konsumen yang semakin tua akan menyebabkan ia memiliki aspirasi dan nilai yang
berbeda. Konsumen yang lebih tua mungkin akan lebih memperhatikan kesehatannya,
sehingga ia banyak membutuhkan makanan yang sangat selektif agar terhindar dari
berbagai penyakit.
b.
Perubahan
Situasi
Perubahan
situasi akan mengaktifkan kebutuhan. Konsumen yang masih bujangan mungkin akan
lebih banyak menghabiskan pengeluarannya untuk hiburan. Jika konsumen tersebut
sudah menikah, maka ia akan mengenali banyak kebutuhan yang lain, misalnya ia
harus lebih banyak menabung untuk persiapan kelahiran anaknya..
c.
Pemilikan
Produk
Memiliki
sebuah produk seringkali mengaktifkan kebutuhan yang lain. Seorang konsumen
yang membeli sebuah mobil baru, maka ia akan menyadari perlunya produk lain. Ia
membutuhkan shampoo mobil, lap kanebo, peralatan membersihkan mobil, waktu
unyuk membersihkan mobil, bahkan orang lain yang bisa membantunya mencuci dan
membersihkan mobil.
d.
Konsumsi
Produk
Jika
buah-buahan yang tersedia di kulkas sudah habis, maka ia akan memicu konsumen
untuk membeli lagi buah-buahan untuk kebutuhan konsumsinya. Habisnya persediaan
makanan yang ada di rumah sering kali mendorong konsumen menyadari kebutuhannya
untuk segara membeli makanan lagi.
e.
Perbedaan
Individu
Konsumen
membeli mobil baru karena mobil lamanya sering mogok. Kebutuhan mobil baru
timbul karena konsumen merasakan keadaan yang sesungguhnya (actual state) bahwa
mobil lamanya tidak berfungsi dengan
baik. Namun, ada juga konsumen yang berbeda, kebutuhan mobil baru muncul bukan
karena mobil lamanya tidak ingin memiliki mobil model terbaru, walaupun mobil
lamanya baru berusia satu tahun dan masih berfungsi sangat baik.
f.
Pengaruh
Pemasaran
Produk
baru muncul hampir setiap hari, dan diiklankan atau dikomunikasikan melalui
berbagai media oleh perusahaan pemuatnya. Program pemasaran tersebut akan
mempengaruhi konsumen untuk menyadari akan kebutuhannya. Produk yang
dikomunikasikan dengan menarik akan memicu seorang konsumen untuk menyadari
akan kebutuhannya tersebut.
Sumber Informasi
Pencarian informasi mulai
dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi
dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi
yang tersimpan di dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi
dari luar (pencarian eksternal). Konsumen akan mencari informasi berbagai jenis
mesin cuci, berapa merek yang ada, berapa harganya, dimana bisa membeli, dan
cara pembayaran yang sesuai.
1.
Pencarian
Internal
Langkah pertama yang
dilakukan konsumen adalah mengingat kembali semua informasi yang ada dalam
ingatan (memori). Proses pencarian informasi secara internal dari memori
konsumen dapat dijelaskan sebagai berikut. Langkah pertama konsumen akan
berusaha mengingat semua produk dan merek. Konsumen akan mendapatkan beberapa
produk dan merek yang sangat dikenalnya, namun konsumen juga akan mengingat
beberapa produk atau merek tetapi tidak dikenalnya secara baik. langkah kedua
konsumen akan berdokus kepada produk dan merek yang sangat dikenalnya. Ia akan
membagi produk yang dikenalnya tersebut ke dalam tiga kategori. Pertama adalah
kelompok yang dipertimbangkan (consideration set atau enoked set), kedua adalah
kelompok yang tidak berbeda (inert set), ketiga adalah kelompok yang ditolak.
2.
Pencarian
eksternal
Konsumen mungkin cukup
sampai pencarian internal jika apa yang dicari telah terpenuhi. Pencarian
eksternal adalah proses pencarian informasi mengenai berbagai produk dan merek,
pembelian maupun konsumsi kepada lingkungan konsumen. Konsumen akan membaca
kemasan, surat kabar, majalah konsumen, melihat dan mendengar berbagai iklan
produk.
Sumber informasi konsumen digolongkan
ke dalam empat kelompok :
1.
Sumber
pribadi (keluarga, teman, kenalan, dll)
2.
Sumber
komersial (iklan, wiraniaga, penyalur)
3.
Sumber
public ( media massa)
4.
Sumber
pengalaman (penanganan, pengkajian, dll).
Evaluasi
Alternatif Produk
Evalusi
alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merk dan memilihnya
sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif,
konsumen membandingkan berbagai pilihat yang dapat memecahkan maslah yang
dihadapinya. Seorang konsumen ketika merasa puas, ia akan mengkomunikasikan
kepuasannya tersebut kepada orang-orang di sekelilingnya, ia akan
merekomendasikan pembelian kepada orang lain. Akan tetapi, bila ia merasa
kecewa, seringkali kekecewaan tersebut disampaikan kepada orang lain dengan
nyaring. Ia akan menghambat orang lain untuk melakukan pembelian barang atau
jasa yang serupa.
Proses Pengambilan
Keputusan Pada Konsumen Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya
maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap
berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan
atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam
pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang
berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk
disimpan dan dimiliki oleh konsumen.
Kriteria evaluasi berisi
dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai
alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai
bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria,
keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga aspek
hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya
.Alternatif membeli atau
tidak membeli produk (merk) tertentu, dipengaruhi oleh pertimbangan atribut
produk. Yaitu meliputi: manfaat, kepentingan, image, dan fungsi yang
diharapkan. Pertimbangan tersebut seringkali diperbandingan antara manfaat yang
akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau setelah
membeli barang tersebut. Mempertimbangkan untuk membeli mobil kedua adalah
pilihan antara keleluasaan pemakaian dan tambahan investasi maupun biaya
perawatan.
Kriteria
Evaluasi
Konsumen sering membuat
keputusan berdasarkan pengaruh atau pada sikap secara keseluruhan terhadap
merek atau untuk meminimalkan usaha atau emosi negatif. kriteria evaluasi
biasanya fitur produk atau atribut yang terkait dengan baik manfaat yang
diinginkan oleh pelanggan atau biaya yang harus mereka keluarkan. Jenis
kriteria evaluatif digunakan dalam keputusan bervariasi dari segi biaya nyata
dan kinerja untuk faktor intangible seperti gaya, rasa, prestise, perasaan yang
dihasilkan, dan citra merek. Pemasar harus memahami kriteria yang digunakan
konsumen untuk mengevaluasi merek mereka.
Seleksi dan
Pembelian Produk
Sebelum memutuskan pembelian produk
konsumen akan menyeleksi produk mana yang akan dia beli dan yang sesuai dengan
kebutuhan maupun keinginannya. Pada proses ini terdapat beberapa tahapan yaitu:
a.
Pengenalan
masalah
Proses pembelian diawali
dengan consumen mengenali kebutuhannya atau masalah. Konsumen akan mencari
produk dengan merek tertentu kemudian mengevaluasi kembali seberapa baik
alternative tersebut dapat memenuhi kebutuhannya.
b.
Pencarian
informasi
Pencarian informasi dapat
berupa pasif maupun aktif sera internal maupun eksternal. Pencarian aktif dapat
berupa konsumen secara langsung mengunjungi toko untuk mencari tahu atau
membuka internet untuk membandingkan dengan produk yang sama di toko yang lain.
Pencarian informasi pasif dapat berupa membaca iklan di majalah atau surat
kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.
c.
Evaluasi
alternatif
Evaluasi alternative
terdiri dari dua tahap yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta
seleksi terhadap alternative pembelian berdasarkan tujuan pembelian. Setelah
mengumpulkan beberapa informasi kemudian konsumen akan mengevaluasi pilihan dan
menyederhanakan pilihan pada alternative yang diinginkan.
d.
Keputusan
pembelian
Pembeli akan menentukan
pengambilan keputusan apakah membeli barang tersebut atau tidak. Keputusan yang
diambil dapat didasari pada jenis produk, bentuk produk, merek, penjual,
kualitas dan lainnya. Konsumen dapat mengambil sub keputusan berdasarkan merek,
pemasik, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran
Pasca komunikasi produk
Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga
terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Jika konsumen merasa puas maka ia akan menunjukkankemungkinan yang lebih tinggi
untuk membeli produk itu lagi. konsumen yang merasa puas cenderung akan
mengatakan hal-hal yang baik mengenai suatu produk terhadap orang lain.
sebaliknya apabila konsumen merasa tidak puas, maka akan memungkinkan ia
melakukan salah satu dari dua tindakan ini yaitu: membuang produk atau
mengembalikan produk tersebut atau mereka mungkin berusaha untuk mengurangi ketidakpuasan dengan mencari informasi yang mungkin
memperkuat nilai produk tersebut. Sedangkan Louden mengungkapkan apabila
konsumen mengalami ketidakpuasan ada beberapa kemungkinan hasil yang negatif
akan muncul yaitu:
1. Konsumen akan menunjukkan ketidakpuasannya ucapan
atau komunikasi yang tidak baik.
2. Konsumen mungkin tidak akan membeli lagi produk
tersebut
3. Atau konsumen akan mengeluh
Untuk mengatasi hal tersebut para pemasar harus
mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jumlah ketidakpuasan konsumen
setelah pembelian. Misalnya dengan melakukan komunikasi dengan pembeli pasca
pembelian karena hal ini dapat menyebabkan jumlah barang yang dikembalikan dan pembatalan pesanan menjadi lebih rendah. Komunikasi ini
memberikan saluran yang baik untuk mengetahui keluhan konsumen dan menanggapi
keluhan tersebut dengan cepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan yang
baik adalah perusahaan yan senang menerima umpan balik dari konsumennya.
Studi kasus
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP
PRODUK IPHONE DI BANDUNG
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya
adalah konsumen dari produk iPhone.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses
keputusan pembelian konsumen yang telah membeli produk iPhone. Proses
pengambilan keputusan pembelian konsumen dalam pembelian produk Iphone melalui
lima tahap yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, pembelian serta perilaku pasca pembelian. Berdasarkan hasil
analisis diketahui bahwa mayoritas konsumen membeli iPhone karena fungsi utama
sebagai alat komunikasi serta fungsi lain (entertainment). Sumber informasi
dalam pembelian iPhone mayoritas adalah teman. Dalam tahap evaluasi alternatif
faktor yang menjadi kriteria utama dalam pembelian iPhone adalah merek, faktor
lainnya adalah fitur. Pembelian iPhone banyak dilakukan di toko elektronik
dengan pengaruh dari teman. Mayoritas responden mengakui puas menggunakan
iPhone karena mereknya terkenal serta fiturnya lengkap.Akan tetapi konsumen
merasa tidak puas karena banyaknya aplikasi berbayar di iPhone.
ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN PADA
PERILAKU PEMBELIAN PRODUK YAMAHA MIO DI KOTA AMBON
Tujuan penelitan ini untuk mengetahui bagaimana proses
pengambilan keputusan konsumen pada perilaku pembelian produk Yamaha Mio di
Kota Ambon. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses pengambilan keputusan pembelian
konsumen pada produk Yamaha Mio melalui lima tahap yaitu: pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian serta perilaku pasca
pembelian. Mayoritas responden membeli produk Yamaha Mio karena kebutuhan
kerja. Sumber informasi mayoritas dalam pembelian produk Yamaha Mio adalah
iklan TV. Dalam tahap evaluasi alternatif faktor yang menjadi kriteria utama
dalam pembelian produk Yamaha Mio adalah merek. Mayoritas responden mengakui
puas menggunakan produk Yamaha Mio.
Daftar
pustaka
Ujang
Sumarwan.2011.Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran). Edisi
ke 2.PT Ghalia Indonesia. Bogor
Komentar
Posting Komentar