FAKTOR SOSIAL PERILAKU KONSUMEN (Kelompok Referensi dan Pengaruh Keluarga)
FAKTOR
SOSIAL PERILAKU KONSUMEN
( KELOMPOK REFERENSI DAN PENGARUH KELURGA)
A. KELOMPOK
Pengertian Kelompok
Referensi
Sebuah kelompok (group)
merupakan kumpulan dari dua atau lebih orang-orang yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan yang sama, tujuan tersebut bisa merupakan tujuan individu
ataupun tujuan bersama. Kelompok mempengaruhi pembelian dalam dua cara, pertama
kelompok mempengaruhi pembelian yang dibuat oleh seorang konsumen. Kedua,
anggota-anggota kelompok sering kali membuat keputusan bersama-sama sebagai
sebuah kelompok.
Kelompok referensi
(reference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara
nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok referensi digunakan oleh
seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi dalam
membentuk respons afektif, kognitif, dan perilaku. Kelompok referensi akan
memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam
perspektif pemasaran, kelompok referensi adalah kelompok yang berfungsi sebagi
referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi.
Pengaruh
Kelompok
a.
Pengaruh Normatif
pengaruh normatif adalah pengaruh dari
kelompok acuan terhadap seseorang melalui norma-norma sosial yang harus
dipatuhi dan diikuti. Pengaruh normatif akan semakin kuat terhadap seseorang
untuk mengikuti kelompok referensi jika ada tekanan kuat untuk mematuhi
norma-norma yang ada, penerimaan sosial sebagai motivasi kuat, dan produk dan
jasa yang dibeli akan terlihat sebagai simbol dari norma sosial. Contohnya
seperti seorang konsumen cenderung akan mengikuti apa yang dikatakan atau disarankan
oleh kelompok referensi jika ada tekanan kuat untuk mengikuti norma-norma yang
ada. Motivasi untuk mematuhi norma seringkali tidak cukup kuat untuk
mempengaruhi perilaku seseorang, kecuali jika produk atau jasa yang akan dibeli
menggambarkan publicly conspicuous (produk yang terlihat pemakaiannya oleh
orang lain, misalnya mobil, rumah, dan pakaian) dalam pembelian dan
pemakaiannya.
b. Pengaruh Ekspresi Nilai
Kelompok referensi akan
mempengaruhi seseorang melalui fungsinya sebagai pembawa ekspresi nilai.
Seorang konsumen akan membeli kendaraan mewah dengan tujuan agar orang lain
bisa memandangnya sebagai orang yang sukses atau kendaraan tersebut dapat
meningkatkan citra dirinya. Konsumen
tersebut merasa bahwa orang-orang yang memilki kendaraan mewah akan dihargai
dan dikagumi oleh orang lain. Konsumen memiliki pandangan bahwa orang lain
menilai kesuksesan seseorang dicirikan oleh
pemilikan kendaraan mewah, karena itu ia berusaha memiliki kendaraan
tersebut agar bisa dipandang sebagai
seseorang yang telah sukses.
c. Pengaruh Informasi
Kelompok referensi akan mempengaruhi
pilihan produk atau merek dari seorang konsumen, karena kelompok acuan tersebut
sangat dipercaya sarannya, karena ia memiliki pengetahuan dan informasi yang
lebih baik. seorang dokter adalah kelompok acuan bagi para pasiennya. Apapun
obat yang disarankan oleh dokter, biasanya diikuti oleh pasiennya. Pasien
menganggap bahwa dokter memiliki pengetahuan dan informasi yang dipercaya,
selain itu secara sosial dan peraturan, dokter adalah profesi yang memilki
otoritas dalam membuat resep obat.
B. KELUARGA
Pengertian
Keluarga
Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari dua atau
lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal
bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah kelompok langsung yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang tingga bersama. Keluarga besar (extended family)
mencakup keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek-nenek, paman dan
bibi, sepupu dan kerabat karena perkawinan. Keluarga dimana seseorang
dilahirkan disebut keluarga orientasi (family of orientation), sementara
keluarga yang ditegakkan melalui perkawinan adalah keluarga prokreasi (family
of procreation). Jadi, Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga merupakan
suatu unit dimana anak dapat menemukan kedekatan pengasuhan dan perasaan
menyayangi dan disayangi oleh seseorang. Didalam format keluarga merupakan hal
yang masuk akal untuk mengasumsikan faktor kasih sayang (cinta, perhatian, dan
kedekatan) sangat penting dalam proses keputusan pembelian produk dalam
keluarga. Keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat bagi semua anggota
keluarga. Keluarga memiliki fungsi utama untuk mengembangkan kualitas sumber
daya manusia bagi semua anggotanya terutama anak-anak, termasuk didalamnya
adalah fungsi untuk menjadikan anak sebagai konsumen.
Peranan
Keluarga Terhadap Perilaku Konsumen
Pada dasarnya setiap keluarga mempunyai peranan yaitu,
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.
a.
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya,
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan
peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental,
sosial, dan spiritual.
b.
Seorang anak yang biasanya berperan sebagai pengguna akhir
dari produk yang dibeli dapat memberi pengaruh yang tidak kecil pada
pengambilan keputusan pembelian suatu barang dalam keluarganya. Biasanya anak
mencoba memberi pengaruh pada orang tuanya untuk membeli.Walaupun anak tidak
mendominasi pengambilan keputusan beli, mereka mempunyai potensi yang besar
untuk membentuk aliansi baik dengan ayahnya maupun dengan ibunya dalam membentuk
mayoritas pengambilan keputusan beli. Anak bisa berpengaruh pada setiap tahap
proses membeli kecuali pada keputusan berapa banyak uang yang akan
dibelanjakan.
Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima
peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh
suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah tangga.
1. Penjaga
pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan
pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan.
2. Pemberi
pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria
yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana
yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu.
3. Pengambil
keputusan (decider). Orang dengan wewenang atau kekuasaan keuangan untuk
memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek apa
yang yang akan dipilih.
4. Pembeli
(buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian yang mengunjungi toko,
menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
5. Pemakai
(user). Orang yang menggunakan produk
Peran instrumental, yang juga dikenal sebagai peran
fungsional atau ekonomi, melibatkan aspek keuangan, karakter performasi, dan
sifat “fungsional” lain seperti kondisi pembelian. Peranan ekspresif melibatkan
dukungan kepada anggota keluarga yang lain dalam proses pengambilan keputusan
dan kebutuhan estetik atau emosi keluarga, termasuk penegakan norma keluarga.
Sebagai anggota keluarga mungkin memenuhi baik peran instrumental maupun peran
ekspresif, bergantung pada jenis keputusan pembelian dan karakteristik
individual dari anggota keluarga yang bersangkutan.
Studi kasus
PENGARUH
FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR KELUARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RUMAH MAKAN
WAROENG TEPI LAUT, MANADO
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh faktor pribadi dan faktor keluarga terhadap keputusan
pembelian makanan di Rumah Makan (RM) Waroeng Tepi Laut, Kota Manado,
Indonesia, baik secara parsial maupun secara simultan. Keputusan pembelian
konsumen dipengaruhi langsung oleh tingkat kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi
suatu produk, untuk itukegiatan bisnis harus memperhatikan berbagai
Hasil penelitian
menunjukan: (1) Faktor Pribadi tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian di RM Waroeng Tepi Laut.(2) Faktor Keluarga
bepengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di RM Waroeng
Tepi Laut.(3) Faktor Pribadi dan Keluarga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian di R M Waroeng Tepi Laut Kota Manado.
PENGARUH
GAYA HIDUP DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei
Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Administrasi Angkatan 2014 dan 2015 Universitas
Brawijaya Malang yang Membeli dan Menggunakan Smartphone iPhone)
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh variabel Gaya Hidup terhadap
Keputusan Pembelian. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh variabel Kelompok
Referensi terhadap Keputusan Pembelian. Hasil menunjukkan bahwa variabel Gaya
Hidup dan Kelompok Referensi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian. Variabel Gaya Hidup (X1) dan Kelompok Referensi (X2) memberikan
kontribusi sebesar 0,526 pada variabel Keputusan Pembelian (Y), yang diperoleh
dari hasil perhitungan Adjusted R2. Dalam hal ini berarti kontribusi variabel
Gaya Hidup (X1) dan Kelompok Referensi (X2) mempengaruhi variabel Keputusan
Pembelian (Y) sebesar 52,6 % dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
dimasukkan ke dalam penelitian ini.
Hal ini menunjukkan bahwa
mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Angkatan 2014 dan 2015 Universitas Brawijaya Malang memperhatikan kedua
variabel bebas secara bersama-sama dalam keputusan pembelian iPhone. Produk
iPhone dinilai cocok untuk memenuhi gaya hidup mahasiswa yang tergolong
konsumen remaja, serta kultur mahasiswa yang melakukkan banyak interaksi dengan
teman sepermainannya seperti teman kosan, teman kontrakan, teman kelas, dan
teman organisasi menyebabkan terjadinya pertukaran informasi yang intens. Hal
ini menjadi faktor penyebab kuatnya kotribusi variabel Gaya Hidup dan Kelompok
Referensi (X2) terhadap Keputusan Pembelin (Y) smartphone iPhone dalam
penelitian ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Kartika
Sylvia, WB., & Sidiq Rosyid. 2018. Pengaruh
Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Kawasaki Ninja 250 cc.
Jurnal Digest Marketing. 3(1) : 31-36.
Fitriyah,
Hikmatul. 2013. Pengaruh Kelompok Acuan Dan Keluarga Terhadap Keputusan
Pembelian Batik Tulis Jetis Pada Toko Amri Jaya Sidoarjo. Universitas
Negeri Surabaya
Komentar
Posting Komentar