Pengertian persepsi, proses persepsi, dan kesalahan interpretasi
PERSEPSI KONSUMEN
Pengertian
persepsi konsumen
Persepsi
adalah pemikiran manusia terhadap suatu objek dimana mereka dapat
menginterpretasikan tentang apa yang ada di lingkungan mereka. Persepsi
merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana sensasi
merupakan aktivitas merasakan suatu keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi
juga dapat didefinisikan sebagai sebuah tanggapan yang cepat dari indra
penerima kita sebagai stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan suara. Dengan
adanya itu semua persepsi akan timbul.
Menurut Stanton (2001) “persepsi dapat didefinisikan sebagai makna yang
kita perlihatkan berdasarakan pengalaman masa lalu, stimuli
(rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui lima indra. Jadi persepsi
konsumen adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan,
dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu
gambaran yang berarti dan lengkap . Persepsi dibentuk oleh:
1.
Karakteristik
dari stimuli;
2. Hubungan stimuli dengan sekelilingnya;
3. Kondisi-kondisi di dalam diri kita
sendiri.
Proses persepsi
Proses
persepsi mencakup seleksi, organisasi, dan interpretasi perseptual
1.
Seleksi
perseptual
Terjadi ketika konsumen menangkap dan
memilih stimulus berdasarkan pada informasi yang dimiliki.
2. Organisasi perseptual
Konsumen mengelompokkan informasi dari
berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh ubtuk memahami secara lebih
baik atas pemahaman itu. Prinsip dasar dari organisasi perseptual penyatuan
adalah berbagai stimulus akan dirasakan sebagai suatu yang dikelompokkan secara
menyeluruh.
3. Interpretasi perseptual
Proses terakhir dari persepsi yaitu
pemberian interpretasi atas stimuli yang diterima konsumen. Konsumen akan
mengeluarkan pendapatnya berdasarkan
pada pengalaman penggunaan pada masa lalu yang tersimpan dalam memori jangka
panjang konsumen.
Kesalahan
interpretasi
Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat,
atau pandangan teoretis terhadap sesuatu. Interpretasi adalah milik pribadi,
sehingga kita tidak perlu dan tidak bisa memaksakan interpretasi kita kepada
orang lain. Meskipun begitu, jika dilakukan secara efektif, interpretasi dapat
pula digunakan untuk meyakinkan orang lain serta dapat mendorong orang lain
untuk merubah cara berpikir dan tingkah laku mereka. Interpretasi merupakan
bagian dari sebuah gambaran akan informasi. Informasi-informasi yang diterima
oleh seseorang akan diubah sesuai dengan simbol yang dimilikinya sehingga
menghasilkan sebuah interpretasi. Akan tetapi ini ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan kesalahan interpretasi yaitu:
1. Penampilan fisik
Penampilan fisik sering membuat
konsumen keliru dalam menginterpretasikan suatu objek pemasaran
2. Sterotip/prasangka
Mengacu pada kecenderungan menilai
seseorang dalam kategori tunggal
3. Isyarat/ tanda-tanda yang tidak
relevan
Konsumen sering kali menggunakan
isyarat yang tidak relevan dalam memberikan makna suatu stimulus.
4. Kesan pertama
Pada saat konsumen diberi sapaan serta
layanan yang mengesankan oleh perusahaan konsumen akan mengira bahwa perusahaan
tersebut berkualitas, meskipun sebenarnya belum tentu demikian.
Contoh studi kasus
Analisis Persepsi
Konsumen (Studi Kasus Molecular Mixology di Loewy, Jakarta)
` Loewy merupakan salah satu Restoran
dan Bar di Jakarta yang menyajikan menu minuman dengan konsep molecular
mixology . Molecular mixology sendiri berkembang bersamaan dengan metode
Molecular gastronomy pada abad ke 20 dimana molecular gastronomy adalah studi
ilmiah mengenai gastronomi atau lebih lengkapnya adalah cabang ilmu yang
mempelajari transformasi fisiokimiawi dari bahan pangan selama proses memasak
dan fenomena sensori saat mereka dikonsumsi. Namun pada perkembangannya,
molecular mixology tidak sepopuler molecular gastronomy dimana masyarakat umum
masih banyak yang belum memahami atau bahkan menyadari mengenai produk minuman
yang dibuat dengan metode ini. penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa
mengenai persepsi konsumen terhadap produk molecular mixology di Loewy Jakarta.
Dengan penelitian ini diharapkan Loewy Jakarta dapat mengetahui persepsi
konsumen terhadap produk minuman yang dibuat dengan metode molecular mixology .
Pengembangan suatu produk mengharuskan
sebuah perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa saja yang diberikan oleh suatu
produk tersebut. Manfaat itu dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk
yang berwujud seperti mutu, ciri, dan desain. Menurut (Kotler, 2002), atribut
produk terdiri dari lima bagian, antara lain:
1.
Mutu
produk (Product Quality) Dalam mengembangkan sebuah produk, produsen harus
menemukan tingkat mutu yang akan mendukung posisi itu dalam pasar. Mutu produk
menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk menjalankan fungsinya. Termasuk
didalamnya tahan lama, kehandalan, ketelitian, kemudahan pengoperasian, dan
perbaikan.
2.
Ciri
atau gaya produk (Product Features) Ciri produk bagi suatu pemasaran dapat
merupakan salah satu cara untuk memenangkan persaingan karena dalam hal ini ciri
atau gaya produk menjadi suatu alat guna yang membedakan produk perusahaan
dengan pesaing.
3.
Desain
produk Desain produk dimaksudkan untuk menyelaraskan performa dari suatu produk
dan fungsi dari produk tersebut, sehingga baik mutu dan ciri dari suatu produk
dapat ditonjolkan tanpa mengganggu satu sama lain.
4.
Sifat-sifat
produk Alat bersaing untuk membedakan produk dari produk pesaing. Sifat-sifat
produk merupakan wujud yang diliat oleh konsumendan diperlukan untuk memenuhi
keinginannya.suatu produk dapat ditawarkan dengan berbagai sifat, yaitu : a.
Model adalah pola akan sifat yang dimiliki produk yang dibuat atau dihasilkan
b. Sifat yang bernilai tinggi adalah sifat yang dimilikiproduk dan mempunyai nilai
tersendiri yang membuat produk tersebut unggul
5.
Rangsangan
produk Konsep yang lebih luas ketimbang gaya. Rangsangan merupakan suatu konsep
tentang stimulan disamping penampilannya yaitu mengenai harga. Dengan adanya
atribut-atribut diatas yang melekat pada suatu produk, maka digunakan untuk
menilai konsumen.
Molecular mixology adalah praktik
khusus untuk mencampur minuman dengan menggunakan analisis dan teknik yang
ditemukan dalam sains untuk memahami dan bereksperimen dengan bahan cocktail
pada tingkat molekuler. Teinspirasi oleh praktik molecular gastronomy (yang
bekerja dengan cara yang sama dengan makanan), praktik ini telah menjadi studi
populer banyak ahli minuman. Tujuannya adalah untuk memanipulasi keadaan materi
untuk menciptakan rasa, tekstur dan visual baru yang meningkatkan minuman dan
membuat pengalaman pelanggan menjadi lebih menarik. Hasil penelitian menunjukan
bahwa produk cocktail molecular mixology berpengaruh signifikan terhadap
persepsi konsumen Loewy Restoran. Dari kelima sub variabel produk yang terdiri dari
mutu produk, Ciri produk, Desain Produk, Sifat produk, dan rangsangan produk
terdapat tiga sub variabel yang berpengaruh signifikan yaitu mutu produk, sifat
produk dan rangsangan produk. Bukan berarti ciri produk dan sifat produk tidak
berpengaruh signifikan, akan tetapi dapat dikatakan signifikan namun dalam
batas toleransi 90,1%. Sehingga dari keseluruhan persepsi konsumen terhadap
produk cocktail molecular mixology di Loewy Restoran adalah positif.
Motivasi Dan Persepsi Konsumen
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Di Kfc Megamall Manado
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh Motivasi Konsumen dan Persepsi Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian di PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Cabang Megamall
Manado.
Motivasi Konsumen yaitu keadaan dalam
diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan guna
mencapai suatu tujuan (Setiadi 2010 : 25 & 27). Motivasi konsumen terbagi
menjadi dua kelompok yaitu rasional motif dan emosional motif. Motivasi yang
berdasarkan rasional akan menentukan pilihan terhadap suatu produk dengan
memikirkan secara matang serta dipertimbangkan terlebih dahulu untuk membeli
produk tersebut. Kecenderungan yang akan dirasakan oleh konsumen terhadap
produk tersebut adalah sangat puas. Motivasi yang berdasarkan pada emosional,
konsumen terkesan terburu-buru untuk membeli produk tersebut dengan tidak
mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi untuk jangka panjang.
Kecenderungan yang akan terlihat, konsumen tidak akan merasa puas terhadap produk
yang telah dibeli karena produk tersebut hanya sesuai dengan keinginan konsumen
dalam jangka pendek saja. (Setiadi 2010:35) Indikator dari Motivasi :(1)
Keadaan yang mendorong tingkah laku (2) Tingkah laku yang didorong oleh keadaan
(3)Tujuan tingkah laku.
Persepsi adalah proses yang digunakan
oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan
informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. (Kotler dan
Keller 2009:228). Menurut Machfoedz dalam Nafillah (2012 : 14) Persepsi adalah
proses pemilihan, penyusunan dan penafsiran informasi untuk mendapatkan arti.
Indikator dari Persepsi : (1) Seleksi (2) Organisasi (3) Interpretasi
Keputusan Pembelian Keputusan
pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000:437) adalah the selection of an
option from two or alternative choice. Jadi, keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada. Indikator dari Keputusan Pembelian adalah : (1) Pengenalan
Masalah atau Kebutuhan (2) Pencarian Informasi (3) Evaluasi Alternatif (4)
Keputusan Pembelian (5) Perilaku Pasca Pembelian
Hasil pengujian regresi berganda
diperoleh nilai koefisien regresi Motivasi Konsumen berpengaruh positif
terhadap Keputusan Pembelian, artinya apabila Motivasi Konsumen yang ada di KFC
Megamall Manado semakin baik, maka Keputusan Pembelian akan meningkat atau pada
kategori setuju tentang Meningkatkan kepuasan, Mempertahankan loyalitas, Efisiensi,
Efektivitas, Menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara produsen atau
penjual dan pembeli atau konsumen. Motivasi yang dimiliki tiap konsumen sangat
berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil. Hasil ini konsisten dengan
penelitian Dahmiri (2008) dan Wahyuni (2008) yang menemukan bahwa motivasi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Hasil pengujian regresi berganda
diperoleh nilai koefisien regresi Persepsi Konsumen berpengaruh positif
terhadap Keputusan Pembelian, apabila Persepsi Konsumen meningkat, maka
Keputusan pembelian yang ada di KFC Megamall Manado akan meningkat. Kondisi ini
terjadi karena persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk
memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti (Kotler dan Keller 2009:228)
Karena itu, perusahaan harus menyediakan sesuatu yang khusus sebagai stimuli
jika ingin menarik perhatian konsumen. Hasil penelitian ini juga mendukung
penelitian (Michael Tirajoh, 2013), yang menyatakan Persepsi berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian.
Motivasi dan Persepsi Konsumen secara
simultan memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian yang ada di KFC
Megamall. Berdasarkan hasil perhitungan dengan statistik manual diperoleh nilai
F hitung > F tabel. ini menandakan bahwa Motivasi dan Persepsi konsumen
secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
Daftar
Pustaka
Sunyoto, Danang. 2012. Konsep
Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CAPS
Komentar
Posting Komentar