KONSEP UMUM DAN TEORI PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah kegiatan individu atau kelompok yang secara langsung terlibat dalam proses mendapatkan dan mempergunakan barang dan di jasa termasuk dalamnya sangat berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan dan penetuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Menurut Kotler (2005) perilaku konsumen merupakan studi yang berisi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuatan barang, jasa, pengalaman, serta ide baik dilakukan oleh perorangan, kelompok , atau organisasi.
Schiffman dan Kanuk (2000) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.
Sementara menurut Ariely dan Zauberman (2006) perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan, menggunakan barang-barang, atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.
Dari pengertian perilaku konsumen dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah (1) disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok, atau organisasi dalam proses menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan dampak dari proses-proses tersebut pada konsumen dan masyarakat. (2) tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan memenuhi kebutuhannya baik dalam penggunaan, pengonsumsian, maupun penghabisan barang dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan yang menyusul. (3) tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian berusaha mendapatkan produk yang diinginkan, mengonsumsi produk tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca pembelian yaitu perasaan puas atau tidak puas.
Manfaat mempelajari perilaku konsumen
Memahami perilaku konsumen sangat perlu dipelajari karena mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Membantu para manajer dalam pengambilan keputusannya.
2. Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan analisis konsumen.
3. Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa
4. Membantu konsumen dalam keputusan pembelian yang lebih baik.
Peranan proses pengambilan keputusan pembelian
1. Pemrakarsa : yaitu inisiator yang pertama-tama memberikan pendapata ataupun pikiran untuk membeli produk atau jasa tertentu
2. Pemberi pengaruh : yaitu orang yang pandangan atau nasihatnya memberi bobot dalam dalam pengambilan keputusan akhir
3. Pengambilan keputusan : orang yang sangat menentukan dalam sebagian atau keseluruhan proses pembelian, apa yang akan dibeli, apakah membeli, kapan hendak membeli, apa yang dibeli, dengan cara bagaimana membeli, atau dimana akan membeli
4. Pembeli : orang yang melakukan pembelian nyata
5. Pemakai : orang yang mengkonsumsi ataupun menggunakan produk atau jasa.
Proses pengambilan keputusan pembelian
1. Pengenalan masalah
Masalah timbul dari dalam diri konsumen yang berupa kebutuhan yang digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Semua rangsangan yang ada pada diri konsumen menyebabkan dia mengenal suatu masalah. Sehingga perusahaan perlu mengetahui jawaban dari pertanyaan apakah masalah yang dirasakan, apa yang menyebabkan semua itu muncul, dan bagaimana kebutuhan atau masalah ini menyebabkan semua itu muncul dan bagaimana kebutuhan atau masalah ini menyebabkan seorang mencari produk tertentu.
2. Pencarian informasi
Setelah timbul masalah berupa kebutuhan yang digerakkan oleh rangsangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, konsumen akan mencari informasi tentang objek yang memuaskan keinginannya. Pencarian informasi dapat diperoleh dari sumber manapun misalnya:
a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan;
b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, dan pajangan;
c. Sumber public : media massa, organisasi penilai pelanggan;
d. Sumber pengalaman : menangani, memeriksa, dan menggunakan produk.
Dari informasi tersebut kemudian konsumen akan melakukan penilaian terhadap informasi yang diperolehnya.
3. Penilaian alternatif
Dari informasi yang diperoleh konsumen akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapi serta daya tarik dari masing-masing alternatif. Pemasar harus dapat mempelajari pembeli agar dapat mengevaluasi alternatif merk secara aktual. Apabila pemasar mengetahui proses evaluasi yang terjadi pemasar dapat merencanakan langkah untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
4. Keputusan membeli
Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk. Konsumen akan melakukan keputusan pembelian biasanya dari merk yang dia sukai. Disamping sikap, ada dua faktor yang mempengaruhi nilai seseorang untuk membeli yaitu: yaitu faktor sosial dan faktor- faktor situasi
5. Perilaku setelah pembelian
Setelah melakukan pembelian konsumen akan merasakan kepuasan atau ketidakpuasan. Perilaku pasca pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpusaan yang mereka rasakan. Disini perusahaan harus membuat sistem yang mendorong konsumen untuk menyampaikan puas tidaknya dalam menggunakan produk/jasa tersebut sehingga dengan begitu perusahaan dapat mempelajari dengan baik kinerja perusahaan serta bagaimana cara untuk memperbaiki kinerjanya.
Daftar Pustaka
Sunyoto, Danang. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CAPS
Komentar
Posting Komentar