BERANEKA PENJUAL YANG ADA DI PASAR KAMAL Pada hari Senin tanggal 29 oktober 2018 kami mahasiswa jurusan Agribisnis Pertanian Universitas Trunojoyo Madura diberi tugas oleh dosen kita dari mata kuliah Kewirausahaan untuk melakukan survey pedagang yang ada di pasar. Pasar yang menjadi sasaran kita ada dua yaitu pasar Kamal dan pasar Socah, dengan ketentuan kelompok 1-5 survey di pasar Kamal sedangkan kelompok 6- 11 survey dilakukan di pasar Socah. Karena kita temasuk kelompok tiga berarti survey yang kita lakukan yaitu di pasar Kamal. Survey ini dilakukan sekitar jam 7.30 karena waktu itu masih terkendala oleh hujan tapi hujan yang tidak begitu deras, kita sebut saja gerimis. Kita berangkat kesana dengan menggunakan sepeda motor, sekitar 8 menit dari kampus kita sudah sampai di lokasi. Ketika sampai disana kita menemui jenis pedagang yang beraneka ragam, tidak banyak dari mereka menawarkan dagangannya kepada kita. Pertama kita keliling- keliling untuk melihat pedagang yang ada di sana sekaligus mencari pedagang yang akan menjadi sasaran kita untuk di wawancarai. Setelah kita keliling kita melihat pedagang yang menjual tahu, tempatnya lumayan luas dan dagangannya banyak sehingga kita tertarik untuk mendatangi pedagang tersebut, tapi sebelum kita wawancara terlebih dahulu kita membeli dagangannya agar bapak itu mau diwawancari, wawancara pertama dilakukan dengan menanyakan nama bapak tersebut dan latar belakang keluarganya, bapak tersebut bernama Suhardi dengan usia 63 tahun, bapak Suhardi mempunyai dua anak dengan usia 25 dan 30 tahun. Setelah itu kita menanyakan tentang rencana pengembangan usaha tersebut kedepannya, akan tetapi jawaban yang kita terima tidak sesuai dengan yang kita harapkan, mungkin karena bapaknya tidak mengerti apa yang kita maksud sehingga kami sungkan untuk menanyakan kembali sementara pembeli mulai banyak berdatangan, ketika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sudah cukup kita berpamit dan berterima kasih kepada bapak tersebut . Kemudian kita keliling lagi ke dalam pasar untuk mencari penjual yang sekiranya bisa kita wawancarai, waktu itu kita menemukan pedagang sembako dengan kondisi pembeli yang sepi sehingga kesempatan kita untuk melakukan wawancara semakin optimal, tapi hal sama kita lakukan seperti di pedagang yang pertama yaitu terlebih dahulu kita membeli dagangannya, kita membeli jajanan yang harganya 4.500 tapi terlebih dahulu kita meminta izin untuk melakukan wawancara,dan bapaknya menyetujui. Pertanyaan yang diajukan sama seperti di pedagang pertama yaitu nama dan latar belakang keluarganya, bapak tersebut bernama Mahfud dengan usia 51, dan memiliki dua anak dengan usia 25 14 tahun. Usaha tersebut didirikan kurang lebih selama 25 tahun, setelah itu kita tanya mengenai susah senangnya menjalankan usaha ini maupun hambatannya tapi bapak tersebut bilang tidak tau dan bapak tersebut agak kebingungan menjawabnya karena usaha tersebut sebelumnya dijalankan oleh istrinya, sementara saat itu istrinya masih ada keperluan di luar,setelah berbincang- bincang kemudian istri bapak tersebut datang dan istri bapak tersebut kaget karena tokonya dikerumuni oleh kelompok kita, kemudian kita bilang mau melakukan wawancara, setelah ditanya mengenai kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha tersebut ibu itu tidak tau apa yang mau dijawab sehingga informasi yang kita dapatkan itu kurang, setelah selesai melakukan wawancara di toko tersebut kita berjalan ke luar dengan niatan mau pulang, tapi sesuatu yang tidak disangka itu datang sebelum pulang kita membeli es cincau yang ada di pasar tersebut, setelah kita lihat, pedagang tersebut orangnya cepat akrab dan aktif dalam berkomunikasi dengan pembelinya sehinnga secara tidak sengaja kita melakukan wawancara kepada bapak tersebut mengenai tugas kwu tersebut. Bapak itu bernama Muhammad Badrus Saleh Amin, berusia 33 tahun, dia mempunyai dua seorang anak, anak pertama bernama Rendi usia 7 tahun dan anak kedua bernama Zahroh yang berusia 8 bulan. Dia adalah satu-satunya penjual Es cincau yang ada di pasar Kamal, usaha tersebut didirikan kurang lebih 5 tahun, setelah itu kita bertanya mengenai kendalanya dalam menjalankan usaha tersebut susah senangnya seperti apa, menurut bapak Saleh kendala dalam mendirikan usaha es cincau ini yaitu ketika musim hujan ,ketika musim hujan pastinya cuaca dingin sehinnga peminat es cincau ini berkurang mungkin sama dengan es-es yang lainnya, cara bapak tersebut mengatasi masalah ketika musim hujan yaitu menjajah jualannya di sekitar rumah penduduk atau di sekolah- sekolah dan produksinya dikurangi, ketika kita menanyakan apakah ada keinginan untuk membuka usaha lain bapak Saleh menjawab kalo niatan ada tapi modalnya yang ga ada. Setelah itu kita bertanya mengenai rencana kedepan untuk mengembangkan usahanya, bapak Saleh ingin membuka cabang Es Cincau tapi saat ini masih ada kendala yaitu kurangnya modal dan anaknya masih kecil ujarnya. Ketika selesai melakukan wawancara kita berterima kasih kepada Bapak Saleh dan tak lupa meminta kenang-kenangan yaitu dengan foto bersama, setelah itu kita kembali ke kampus, setelah sampai di kampus kita dan teman- teman yang lain banyak yang membawa oleh- oleh dari pasar tersebut diantaranya tempe, tahu, gorengan, maupu jajanan lainnya. Sungguh kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kita karena kita dapat mengetahui kondisi pedagang lebih dalam lagi dan juga bisa menjadi peluang bagi kita untuk menjadikan masalah-masalah yang ada di pedagang tersebut untuk kita jadikan usaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FAKTOR KEBUDAYAAN: (i) BUDAYA, SUB BUDAYA (ii) KELAS SOSIAL

KASUS TENTANG SENGKETA HAKI PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DI JAWA TIMUR

FAKTOR SOSIAL PERILAKU KONSUMEN (Kelompok Referensi dan Pengaruh Keluarga)